Task 11. E-commerce
Nama: Mikhael van Ziteque
NIM: 13110111009
Fakultas: Ekonomi dan Humaniora
Prodi: Manajemen Perhotelan
Alamat Kampus: Jalan Raya Padang Luwih Tegaljaya Dalung, Kuta Utara, Bali (80361)
Web: undhirabali.ac.id
Dosen Pengajar: Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.MA, MA
Isi Utama Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik UU No, 11 Tahun 2009
Undang-undang Informasi dan
Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang
melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang
berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang
memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum
Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Secara umum, materi Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik dan pengaturan
mengenai perbuatan yang dilarang. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi
elektronik mengacu pada beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL
Model Law on eCommerce dan UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian ini
dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan
masyarakat umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi
elektronik. Beberapa materi y ng diatur, antara lain:
- pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE).
- tanda tangan elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE).
- penyelenggaraan sertifikasi elektronik (certification authority, Pasal 13 & Pasal 14 UU ITE).
- penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE).
Beberapa materi perbuatan yang
dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE, antara lain:
- 5konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian, penghinaan/pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE)
- akses ilegal (Pasal 30).
- intersepsi ilegal (Pasal 31)
- gangguan terhadap data (data interference, Pasal 32 UU ITE)
- gangguan terhadap sistem (system interference, Pasal 33 UU ITE)
- penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of device, Pasal 34 UU ITE).
Maksud dan tujuan isi UU No 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kemajuan teknologi
ini tentunya mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya
antara lain mudahnya memperoleh informasi kapan pun dan dimana pun,
meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan
pekerjaan, dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan sebagai media yang
memungkinkan siapapun untuk berpartisipasi di dalamnya untuk keperluan apa pun
dan lain-lain. Sedangkan dampak negatifnya yaitu membuka ruang terjadinya
perdagangan gelap, penipuan dan pemalsuan, dapat merusak moral bangsa melalui
situs-situs tertentu, menurunkan rasa nasionalisme, penyalahgunaan yang tidak memandang
nilai-nilai agama dan sosial budaya dapat menimbulkan perpecahan dan
sebagainya. Oleh karena itu pemerintah membuat UU No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Undang-undang Informasi dan
Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang
melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang
berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang
memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum
Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar